Jumat, 01 Januari 2010

Semasa kubertanya,
Sebutuh apa aku padamu?
Apakah serindu hati
Menanti pertemuan senja dan malam

Waktu yang beranjak
Menggurat kisah demi kisah
Pada tertawa
atau air mata
Sehangat jemari
Terpaut

Serindu apa aku padamu
Demi kisah
atau demi waktu?
Apakah barangkali demi Cinta?

DO'A


kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

Jumat, 07 November 2008





PRAJURIT JAGA MALAM

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !

Minggu, 04 Mei 2008

SALAM

Mei 3rd, 2008 by agus

Ditiup semerbak kerinduan yang mendalam
Ku titipkan salam ini di ujung kelam
Hampir mati segala tenggelam
Ku coba menyapa dirimu di tengah malam
Petir menyambar tak ku hiraukan
Walau tubuh terbakar jadi abu
Ku kan tetap berdiri dalam rintihan
Asal salamku menyentuh kalbu

Kamis, 13 Maret 2008

CINTAQ JAUH DI PULAU

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.

SEJA DI PELABUHAN KECIL

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

Sabtu, 22 Desember 2007

Malam teridah

lepasku terbang ke angkasa
mencari bayangan dalam hati
angin membawanya pergi
separuh nafasku kan melayang

teringat sudah hatiku yang lain
menunggumu dimalam terindah
segarkan jiwa yang sunyi
bersama bulan dan bitang

ungkapkan hatimu kepadaku
bukanlah selembar kata cinta
di malam terindah

tubuhku melayang dalam gelap
hatiku berkata dalam cahaya
buka mata untuk langit biru
sinari malam terindah

Buku tamu

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

-_-"

Photobucket




hokeri.blogspot.com

poto 3D aq